Ternyata penundaan penjepitan
& pemotongan Tali pusat dapat melindungi bayi dari trauma
membahas lagi tentang Delayed
umbilical cord. atau penundaan pengekleman maupun pemotongan tali pusat, dalam
artikel ini akan saya suguhkan beberapa hal tentang bagaimana prntingnya penundaan
pemotongan tali pusat serta penundaan segala macam intervensi pada bayi baru
lahir.
Studi
menunjukkan bahwa Penjepitan & pemotongan Tali pusat segera setelah bayi di
lahirkan dapat menyebabkan:
· Kehilangan darah secara signifikan
pada bayi (kehilangan 15 sampai 30%, dan sampai dengan 40% -50% dalam kasus
yang ekstrim seperti gawat janin dan kompresi tali pusat sebelum menjepit) (1)
· hilangnya sel darah merah (hingga
50%) (2)
· hilangnya sel induk (2)
· kehilangan dukungan dari peredaran
plasenta, untuk menerima oksigen dan mentransfer akumulasi asam, sebelum
paru-paru berfungsi secara memadai (3)
· anemia dan kekurangan zat besi (4)
· gangguan dalam membersihkan cairan
dari paru-paru (2).
(Bagian ini
penting, karena penyedotan cairan pada paru dapat traumatis bagi bayi Anda
Banyak orang percaya bahwa semua bayi memerlukan penyedotan lendir saat lahir – dan ternyata kebutuhan akan tindakan ini sebagian disebabkan oleh efek langsung dari penjepitan tali pusat.Hal ini karena kenaikan normal dalam volume darah dalam satu menit atau lebih setelah lahir (tanpa menjepit tali pusat) memiliki peran dalam masa transisi dari plasenta ke organ paru-paru bayi(2).
Setelah bayi lahir, pembuluh darah dalam kantung udara dari paru-paru diisi untuk pertama kalinya.
Jadi segera
setelah bayi lahir, tali pusatnya segera di jepit dan di potong kemudian sang
bayi dipisahkan dari ibunya untuk dilakukan penyedotan lendir pada saluran
nafasnya di meja tindakan.
Alasan dari
tindakan penyedotan ini antara lain untuk membebaskan paru-paru dari cairan
(lendir dan sisa air ketuban). Padahal pada pada proses persalinan normal,
ketika dada bayi melewati jalan lahir, maka paru-paru otomatis ter “compress”
atau tertekan sehingga cairan yang ada di paru keluar. Nah ketika tali pusat
tidak di jepit atau di potong maka “masa transisi” dari pernafasan intra
plasental (ketika bayi masih didalam rahim) menjadi pernafasan paru-paru
menjadi lebih ‘smooth” karena dengan tidak menjepit & memotong tali pusat
maka pasokan oksigen ke bayi masih tetap banyak dan tercukupi. Jadi ketika paru
sudah siap untuk mengisi rongganya dengan oksigen, maka masa transisi itu
berlangsung dengan baik.
Namun ketika
bayi di lakukan penyedotan lendir secara otomatis terjadi “syok” pada bayi
karena dia di “paksa” untuk menghirup nafas secara serta merta.
Studi yang
telah meneliti praktek ini dan ternyata hasil yang didapatkan adalah tidak
menemukan perbedaan dalam fungsi paru-paru antara kelompok bayi yang disedot dibandingkan
kelompok tidak disedot (2). Sebaliknya, studi menemukan risiko yang terkait
tindakan penyedotan lendir dengan bradikardia (denyut jantung melambat) dan
gangguan irama jantung (2). Suction juga dapat menyakitkan dan mengganggu
proses menghisap saat menyusu (sucking). (6)
Dalam video di bawah ini Anda dapat melihat bayi yang sudah menangis dan kuat saat lahir masih saja disedot, dan Anda dapat dengan jelas melihat bahwa bayi tersebut justru menangis dalam kesusahan.
Dalam video di bawah ini Anda dapat melihat bayi yang sudah menangis dan kuat saat lahir masih saja disedot, dan Anda dapat dengan jelas melihat bahwa bayi tersebut justru menangis dalam kesusahan.
Pengalaman
penjepitan dan pemotongan tali pusat dan penyedotan untuk bayi seringkali
membuat Bayi menangis tanpa henti selama lebih dari 8 menit ketika sedang
disedot, disuntik, dan diukur suhu tubuhnya pada dubur - dengan tidak ada usaha
untuk menenangkan atau menghibur bayi baru lahir yang sednag bingung.
Bagaimana
menghindari trauma
Untuk melindungi bayi Anda dari trauma yang tidak perlu, tolong komunikasikan tentang prosedur penanganan bayi baru lahir seperti ini kepada provide (RS,RB, BPS) anda.
Untuk melindungi bayi Anda dari trauma yang tidak perlu, tolong komunikasikan tentang prosedur penanganan bayi baru lahir seperti ini kepada provide (RS,RB, BPS) anda.
Beberapa hal
yang bisa Anda “tawar/negosiasikan” adalah:
1. Tunda pengekleman dan pemotongan tali pusat, karena
itu dirancang untuk masa transisi dari sirkulasi plasenta ke sirkulasi
paru-paru (5), tak perlu mengeklem tali pusat, tak perlu melakukan penyedotan
lendir pada saluran nafas bayi baru lahir, apabila kita melihat bayi sudah
bernafas dan menangis, Anda boleh mengeringkan tubuh bayi tapi tidak perlu
menggosok tubuhnya dengan handuk dengan gosokan yang kuat, cukup selimuti saja
lalu biarkan kulitnya menempel dengan kulit ibu (Skin to skin), jangan pernah
memisahkan ibu dengan bayinya yang baru lahir.
2. Penundaan pengekleman tali pusat, lakukan
penanganan dengan lembut, bahkan ketika bayi tersebut harus dilakukan
resusitasi – karena resusitasi tetap bisa dilakukan tanpa harus menjepit dan
memotong talipusat terlebih dahulu. Ingat tali pusat tetap berdenyut bahkan
selama 10 menit setelah bayi lahir, dan denyutan itulah yang menjadi “dewa
penyelamat’ sang bayi karena dia masih mendapatkan pasokan oksigen dari
plasentanya(6).
3. Penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat
serta tidak adanya penyedotan (suction) pada bayi baru lahir juga tidak adanya
pemisahan antara ibu dan bayinya tidak hanya bisa dilakukan pada proses
persalinan yang normal alami saja, namun bisa juga dilakukan dalam:
Ø Proses persalinan dengan induksi
Ø Setelah di lakukan forceps atau
vaccum
Ø Pada bayi dengan distosia bahu
maupun lilitan tali pusat
Ø Bahkan saat SC
Penting bagi
Anda sebagai Klien untuk belajar tentang fisiologi kala III dalam persalinan,
lalu mendiskusikan preferensi Anda dengan bidan dan dokter Anda, dan
mengkomunikasikan pilihan Anda dalam hal yang sangat jelas.
Misalnya, "menolak untuk menyetujui tali pusar disentuh, dijepit atau dipotong tanpa persetujuan lisan" (menyatakan secara tertulis juga) mungkin akan jauh lebih efektif daripada "meminta untuk menunda pemotongan tali pusat".
karena dadalam beberapa kasus penjepitan dan pemotongan segera pada tali pusat setelah bayi lahir bisa berakibat fatal. Pada referensi di artikel ini menunjukan bahwa tindakan ini dapat meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan global, cerebral palsy atau kematian
bahkan Ada komplikasi dan kecelakaan lainnya yang dapat dikaitkan dengan waktunya penjepitan tali pusat saat lahir, misalnya:
1. Kegagalan untuk menjepit kabel yang dipotong
sebelum terjadi penutupan pembuluh darah pada tali pusat secara alamiMisalnya, "menolak untuk menyetujui tali pusar disentuh, dijepit atau dipotong tanpa persetujuan lisan" (menyatakan secara tertulis juga) mungkin akan jauh lebih efektif daripada "meminta untuk menunda pemotongan tali pusat".
karena dadalam beberapa kasus penjepitan dan pemotongan segera pada tali pusat setelah bayi lahir bisa berakibat fatal. Pada referensi di artikel ini menunjukan bahwa tindakan ini dapat meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan global, cerebral palsy atau kematian
bahkan Ada komplikasi dan kecelakaan lainnya yang dapat dikaitkan dengan waktunya penjepitan tali pusat saat lahir, misalnya:
Ada banyak
praktek atau intervensi rutin yang mengganggu dan berbahaya bagi ibu dan bayi
pada saat lahir. Sebagai Orangtua Anda mungkin harus sangat jelas dalam
menegosiasi-kan praktek tersebut kepada provider Anda. (6)
nah sedangkan Praktek yang dapat mendukung kesehatan bayi Anda sehingga bayi lebih sehat dan minim trauma dapat meliputi:
nah sedangkan Praktek yang dapat mendukung kesehatan bayi Anda sehingga bayi lebih sehat dan minim trauma dapat meliputi:
1. Memberikan waktu untuk bahu bayi untuk memutar
selama kelahiran (tanpa menerapkan traksi),
2. Melakukan manuver Somersault jika terdapat
lilitan tali pusat di sekitar leher,
3. Membersihkan cairan di saluran pernafasan bayi dan
sekitar mulut hidung tanpa penyedotan menggunakan suction yang panjang (bisa
menggunakan bubble syringe, dan itupun hanya 3-4 sm saja masuk ke mulut bayi,
serta dilakukan dengan sangat lembut dan hati-hati, dan di hentikan ketika tangisan
bayi kuat dan nafasnya sudah teratur)
4. Membiarkan tali pusat tetap utuh dan tidak
menjepit,
5. menggunakan gravitasi untuk membantu dengan
transfusi darah plasenta jika perlu, (6).
0 komentar:
Posting Komentar